DESA BOTEKAN TRANSPARANSI APBDES

Transparansi APBDes

Salah satu kunci untuk menjadi  pemerintahan desa yang baik, bersih, dan profesional adalah transparansi kepada masyarakat dalam segala hal. Desa Botekan berupaya transparansi dalam pengelolaan APBDes (Anggaran Pendapatan Belanja Desa). Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan merinci pendapatan, belanja, dan rincian penggunaan dana desa kemudian dicetak pada baner dan di tempel di depan baledesa yang mudah dilihat oleh seluruh masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keterbukaaan kepada masyarakat mengenai penggunaan APBDes Desa, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Desa Botekan. Mari masyarakat Desa Botekan jadilah masyarakat aktif yang selalu memantau penggunaan APBDes, agar penggunaan APBDes optimal, tepat sasaran dan tepat guna.

 

 

SAMPAH MENJADI BERKAH

IMG-20191107-WA0010

Masalah sampah menjadi masalah yang serius di Desa Botekan. Desa Botekan termasuk desa yang padat penduduk dan padat rumah. Selain itu Desa Botekan adalah Desa Industri konveksi. Sehingga sampah rumah tangga maupun sampah industri konveksi di Desa Botekan sangat banyak.

Masalah selanjutnya yaitu minimnya lahan untuk membuang sampah di Desa Botekan, karena di Desa Botekan adalah desa padat rumah dan padat penduduk. Akhirnya banyak masyarakat yang membuang sampah ke sawah-sawah maupun depan rumah. Hal ini sangat mempengaruhi kelestarian alam, kebersihan desa dan masalah kesehatan.

Dari masalah tersebut akhirnya muncul ide agar Desa Botekan mampu mengelola sampah dengan baik. Mengelola sampah artinya mampu menghilangkan sampah bukan hanya memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat yang lain. Maka cara yang ditempuh oleh desa untuk mengatasi masalah sampah adalah membentuk tim sampah yang bekerja mengatasi sampah serta bisa mendapat penghasilan dari sampah tersebut. Tim sampah terdiri dari 10 orang yaitu Kholil, Haryanto, Agus Priyanto, Winarso, Fathuri, Supriyanto, Cipto Putro L, Eko Santoso, Alimin, dan Kamaludin. Tim sampah tersebut berasal dari anggota karang taruna, pemuda punk yang diberi pendekatan, serta masyarakat Desa Botekan yang memang bersedia dan semangat mengatasi sampah. Tim sampah mulai bekerja menangani sampah pada bulan Januari 2019

20191107_114054

Pengelolaan sampah di Desa Botekan dilakukan dengan tahapan pengambilan sampah ke rumah warga, penampungan sampah, pemilahan sampah yang selanjutnya sampah yang bisa dijual rongsok dipisahkan, sedangkan sampah yang tidak laku jual dikeringkan kemudian di bakar di tempat pembakaran sampah desa yang jauh dari pemukiman.

Sudah ada 550 rumah yang mempercayakan sampah sampahnya untuk dikelola oleh tim sampah Desa Botekan. Tiap rumah harus membayar 15.000 per bulan untuk jasa pembuangan sampah tersebut. Sehingga pengelolaan sampah di desa Botekan menjadi peluang usaha yang menjanjikan jika digeluti dengan telaten. Hasil yang didapat pada pengelolaan sampah di Desa Botekan mencapai 8 juta sampai 9 juta tiap bulan. Hasil tersebut diperoleh dari pembayaran uang sampah dari masyarakat yang mempercayakan sampah sampahnya di kelola oleh tim sampah Desa Botekan serta dari penjualan sampah laku jual ke tuakang rongsok.

Tim sampah di ketuai oleh kholil pemuda Desa Botekan. Pekerjaan sehari harinya selain sebagai pengelola sampah desa adalah tukang jahit konveksi. Dia mengaku dari pengelolaan sampah desa, tiap bulan dia bisa mendapatkan upah 900 rb sampai 1 juta yang dapat menjadi penghasilan tambahan.

Menurut kholil keberhasilan usaha pengelolaan sampah di desa Botekan sekarang ini tidak dicapai dengan mudah, butuh pengorbanan, keikhlasan dan kerja keras hingga sampah menjadi berkah sekarang ini. Pada awal pengolahan sampah desa, desa belum memiliki tempat pembakaran sampah yang jauh dari pemukiman. Jadi pengelolahan sampah bukan menghilangkan sampah tapi hanya memindahkan sampah dari desa Botekan ke TPS lain. Tentu cara demikian tidak dapat dilakukan terus menerus. Akhirnya ada masyarakat desa Botekan yang suka rela menghibahkan tanahnya yang jauh dari pemukiman warga untuk dibuat tempat pembakaran sampah dengan dana desa tahap 3.

Pada awal usaha pengelolaan sampah di bulan pertama dan bulan kedua hasil belum dirasakan. Karena hanya da 50 rumah saja yang mempercayakan sampah-sampahnya untuk dikelola tim sampah Desa. Kholil dan tim sampah juga hanya bermodalkan 1 tossa sponsor dari desa sehingga kurang efektif untuk mengangkut sampah sampah warga.

Dengan prinsip kerja keras dan kerja ikhlas usaha pengelolaan sampah Desa Botekan sudah memiliki 3 alat angkut sampah, dan hasil tiap bulan yang mencukupi untuk kebutuhan para pekerjanya. Namun tim sampah Desa Botekan dan pemerintahan Desa Botekan akan terus berusaha dan berinovasi agar usaha pengelolaan sampah dapat lebih baik, menghasilkan berkah yang lebih bagi para pekerja dan masyarakat serta dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada saat ini.

Tidak ada sesuatu yang sempurna, tentu usaha pegelolaan sampah Desa Botekan juga memiliki kekurangan. Pengelolaan sampah dengan pembakaran sampah-sampah yang tidak berguna menyebabkan polusi udara. Ini menjadi PR besar bagi tim sampah dan pemerintahan Desa Botekan agar dapat berinovasi mengelola sampah dengan menghilangkan sampah tanpa menimbulkan efek samping polusi udara.

Artikel by Sri Mulyati/admin IT/Kesra

 

 

 

visitasi Bumdes Berkah Mulyo Desa Cangak Ke Bumdes Maju Sejahtera Desa Botekan tentang Pengelolaan Sampah

visitasi ke BUMDes Maju Sejahtera

visitasi ke BUMDes Maju Sejahtera

kamis (7/11/19) BUMDes Maju Sejahtera Desa Botekan mendapat kunjungan tamu dari BUMDes Berkah Mulyo Desa Cangak Kecamatan Bodeh untuk study pengelolaan sampah Desa Botekan yang telah berhasil menghilangkan sampah di desanya. Acara tersebut dihadiri oleh peserta visitasi yaitu pengelola dan anggota BUMDes Berkah Mulyo Desa Cangak, Kepala Desa Desa Cangak dan perangkatnya, kepala desa Botekan dan perangkatnya, PMD Kecamatan Ulujami, Direktur Bumdes Bersama Kecamatan Ulujami, pengelola dan anggota BUMDes Maju Sejahtera Desa Botekan, serta tim sampah Desa Botekan.

Rangkaian susunan acara visitasi pengelolaan sampah yaitu dimulai dengan pembukaan, kemudian sambutan dari kepala Desa Botekan Bapak Trisnanto, paparan mengenai BUMDes Desa Botekan dan program pengelolaan sampah kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berkunjung ke tempat pengelolaan sampah mulai dari pengambilan, pemisahan sampah, yang terakhir pembakaran sampah yang tidak berguna. Para perserta tampak antusias mengikuti kegiatan visitasi pengelolaan sampah tersebut.

Salah satu program unggulan BUMDes Maju Sejahtera Desa Botekan yaitu pada usaha pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah di Desa Botekan dilakukan oleh Tim sampah yang diambil dari anggota karang taruna Desa Botekan. Tim sampah terdiri dari 9 orang dan semuanya adalah laki-laki.

Prinsip pengeloaan sampah yang diterapkan di Desa Botekan yaitu menghilangkan sampah dan bukan hanya memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat yang lain. Cara pengelolaan sampah di Desa Botekan yaitu dengan cara membakar sampah yang tidak laku jual di tempat pembakaran sampah desa yang jauh dari pemukiman warga, kemudian menjual sampah laku jual ke tukang rongsok. Langkah kerja pengelolaan sampah dengan tahapan pengambilan sampah ke rumah warga, kemudian dilanjutkan pada pemilahan sampah, selanjutnya sampah yang bisa dijual rongsok dipisahkan, sedangkan sampah yang tidak laku jual dikeringkan kemudian di bakar di tempat pembakaran sampah desa.

Tidak ada gading yang tidak retak, sekalipun Desa Botekan telah mampu menghilangkan sampah  dengan cara pembakaran sampah di tempat pembakaran sampah  yang jauh dari pemukiman warga dan dengan  cara pemisahan sampah laku jual untuk dijual ke tukang rongsok,  namun Desa Botekan masih terus berinovasi agar dapat mengelola sampah menjadi lebih baik, keuntungan menjadi lebih besar dan tidak menyebabkan polusi udara. Karena dari proses pembakaran sampah menghasilkan asap tebal yang mencemari udara.

IMG-20191107-WA0012

tempat pembakaran sampah desa

tempat pembakaran sampah desa

Pengelolaan sampah di desa Botekan menjadi peluang usaha yang menjanjikan jika digeluti dengan telaten. Hasil yang didapat pada pengelolaan sampah di Desa Botekan mencapai 8 juta sampai 9 juta tiap bulan. Hasil tersebut diperoleh dari pembayaran uang sampah dari masyarakat yang mempercayakan sampah sampahnya di kelola oleh tim sampah Desa Botekan serta dari penjualan sampah laku jual ke tuakang rongsok.

Sudah ada 550 rumah yang mempercayakan sampah sampahnya untuk dikelola oleh tim sampah Desa Botekan. Tiap rumah harus membayar 15.000 per bulan untuk jasa pembuangan sampah tersebut.  Sehingga program pengelolaan sampah di Desa Botekan dapat menjadi usaha yang menghasilkan bagi para pekerjanya.

ARTIKEL BY SRI MULYATI ADMIN IT/KASI KESEJAHTERAAN

peserta visitasi

peserta visitasi

 

 

DASA WISMA MENUJU BOTEKAN RUKUN DAN SEJAHTERA

Dasa wisma

Dasa wisma

Dasa wisma berasal dari kata dasa dan wisma. Dasa artinya sepuluh, sedangkan wisma artinya rumah. Jadi dasa wisma adalah kegiatan perkumpulan yang terdiri dari 10 rumah (KK). Tujuan dari kegiatan dasawisma adalah membentuk kerukunan antarmasyarakat, menjalin silaturahmi antar warga, serta memudahkan untuk bertukar informasi terkait solusi masalah kemasyarakatan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya.

Di Desa Botekan kegiatan Dasa wisma telah aktif dilaksanakan mulai Bulan Oktober 2019. Di desa Botekan ada 25 RT. Untuk efektivitas kegiatan dan meningkatkan kerukunan antarwarga maka dasa wisma di Desa Botekan dijadikan menjadi 12 kelompok dasa wisma. Kegiatan dasa wisma dilaksanakan setiap dua minggu sekali di rumah warga secara bergantian. Kegiatan dasa wisma di Desa Botekan juga disertai dengan kegiatan arisan gula. Hal ini bertujuan untuk mengaktifkan kegiatan dasa wisma,menambah antusias warga mengikuti dasa wisma, mensejahterakan warga, menanamkan prinsip menanbung, dan membentuk hidup gayub rukun.

74590569_1114307202104531_6686696873605988352_o

 

Minggu (3/11) kegiatan dasawisma dilaksanakan di rumah Ibu Slamet Bapak Kasdono RT 001 RW 006. Kegiatan tersebut diisi penyuluhan kesehatan oleh KPM Desa Botekan Ibu Emi Dwi Handayani serta penyuluhan pembentukan Keluarga Sejahtera oleh Ibu ketua PKK ibu Supratin. Mayarakat tampak antusias mengikuti kegiatan dasawisma. Hal ini dibuktikan dari seluruh peserta dasawisma di RT tersebut hadir dalam acara dasa wisma (3/11).

ketua pkk memberikan penyuluhan

ketua pkk memberikan penyuluhan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumat Sehat dengan Senam Tera

Senam Tera

Senam Tera

 

Mulai bulan September 2019 Desa Botekan menerapkan jumat sehat dengan senam Tera. Mengutip dari netralnews Senam Tera merupakan suatu aktivitas yang melatih fisik dan mental, memadukan gerakan-gerakan anggota tubuh dengan suatu teknik irama pernapasan melalui pemusatan pemikiran dan dilakukan secara beraturan, serasi, benar dan berkesinambungan.

Pada jumat (1/11/19) pemerintahan Desa Botekan bersama dengan kader, tim PKK, dan masyakat Desa Botekan melaksanakan senam Tera secara rutin. Dipilih senam Tera karena keunggulan dari senam Tera adalah meningkatkan kesehatan jantung, mencegah hipertensi dan membuat tubuh bugar.

Jumat Sehat di Desa Botekan memilih senam Tera karena berdasarkan pendataan kesehatan pada kegiatan promkes oleh kader kesehatan Desa Botekan diperoleh data bahwa banyak masyarakat Desa Botekan yang mengalami hipertensi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka Desa Botekan memilih Senam Tera untuk menuju Desa Botekan jauh dari Hipertensi.

Artikel by Sri Mulyati (Admin IT/kesra)

 

 

KERJASAMA DESA BOTEKAN DAN DESA SIDOREJO MEMBANGUN AKSES JALAN PERTANIAN

PENINAJUAN LOKASI PEMBANGUNAN AKSES JALAN PERTANIAN PENGHUBUNG DESA BOTEKAN DENGAN DESA SIDOREJO KEC. COMAL

Desa Botekan adalah salah satu desa di Kecamatan Ulujami yang terletak bersebelahan dengan Desa Sidorejo Kecamatan Comal. Perbatasan Desa Botekan dengan Desa Sidorejo Kecamatan Comal adalah persawahan yang luas. Akses jalan Persawahan yang terletak di antara Desa Sidorejo dengan Desa Botekan hanya berupa akses jalan desa.  Maka para petani yang sawahnya terletak di bagian belakang merasa kesulitan untuk distribusi pupuk, benih dan keperluan pertanian. Hal ini disebabkan karena para petani harus berjalan kaki melewati pematang sawah yang panjang.

Untuk itu, pemerintah Desa Botekan bekerja sama dengan Desa Sidorejo untuk membangun akses jalan pertanian untuk memudahkan para petani mengolah sawah, distribusi benih dan pupuknya. Pada Jumat (1/11/19) Pemerintah Desa Botekan dengan pemerintah Desa Sidorejo meninjau lokasi yang akan dibangun akses jalan pertanian penghubung Desa Botekan dengan Desa Sidorejo. Pembangunan akses jalan pertanian direncanakan akan dilaksanakan pada Akhir tahun 2019 sampai 2021 menggunakan Dana Desa dari Desa Botekan dan Desa Sidorejo.

Kuntungan dibangun jalan pertanian ini selain untuk memudahkan akses para petani juga memudahkan akses jalan masyarakat desa Botekan ke Desa Sidorejo atau sebaliknya.

Artikel by Sri Mulyati (Admin IT/ Kesra)

 

 

Door to Door Sebagai Upaya mendukung program PKH dan BPNT Tepat Sasaran

Door to Door sebagai upaya pendekatan persuasif bagi warga yang tidak layak menerima PKH dan BPNT

door to door ke rumah warga untuk memberikan pendekatan persuasif kepada warga yang telah mandiri agar bersedia mundur dari program PKH dan BPNT

PKH dan BPNT merupakan program bantuan dari dinas sosial untuk meringankan beban kebutuhan ekonomi mayarakat. Bantuan ini bertujuan agar warga merasa terbantu dari segi ekonominya sehingga lambat laun warga tersebut dapat menyisihkan penghasilannya kemudian bertumbuh, dapat mandiri, dan bangkit dari kemiskinan.

PKH DAN BPNT adalah program dari dinas sosial yang bekerja sama dengan desa. Tugas desa adalah menginput data calon penerima PKH dan BPNT dalam BDT secara online. Kemudian dinas sosial lah yang menentukan siapa penerima PKH dan BPNT

Namun permasalahannya banyak penerima PKH dan BPNT yang tidak tepat sasaran. Selain itu, banyak pula keluarga yang telah menerima bantuan PKH dan BPNT dari 20011-2019 (9 thn) dan telah dinyatakan mampu dan mandiri namun enggan melepaskan bantuan PKH dan BPNT.

Maka solusi yang dilakukan desa untuk mendukung program PKH dan BPNT tepat sasaran adalah dengan melakukan door to door. Kegiatan door to door dilakukan oleh pendamping PKH Desa Botekan Khotijah dan Kasi Kesejahteraan Desa Botekan Sri Mulyati. Kegiatan door to door bertujuan untuk memberikan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar masyarakat sadar bahwa bantuan PKH dan BPNT adalah bantuan untuk keluarga miskin  dan sangat miskin. Serta menyadarkan masyarakat bahwa mendapat bantuan PKH dan BPNT bukanlah suatu kebanggaan, dan jika telah merasa mandiri maka PKH dan BPNT bukanlah haknya lagi. Kegaitan door to door bersifat pendekatan persuasif agar masyarakat yang telah mandiri sadar bukan bersifat paksaan kepada masyarakat.

Selain itu kegiatan door to door juga untuk mensosialisasikan program pemerintah Kabupaten Pemalang yaitu program pengecetan rumah penerima PKH dan BPNT.  Yang berbunyi: keluarga sangat miskin/ miskin penerima bantuan PKH/BPNT. Ya Allah sejahterakan saudara kami ini, jika mereka berpura-pura miskin maka azabmu benar-benar pedih.

Kegiatan door to door tersebut sekaligus untuk konfirmasi Apakah warga tersebut mau jika rumahnya di cat dengan tulisan yang telah ditentukan. Atau memilih mundur karena merasa cat tersebut tidak sesuai dengan keadaannya.

Hasil dari kegiatan door to door berhasil menyadarkan 90 KK yang telah mandiri maupun yang tidak layak menerima bantuan PKH dan BPNT  untuk menandatangani pernyataan keluar dari program PKH dan BPNT.

artikel: SRI MULYATI (ADMIN IT DESA)

 

Pemberian Bantuan RTLH

PEMBERIAN BANTUAN RTLH

PEMBERIAN BANTUAN RTLH

Bantuan RTLH yaitu pemberian bantuan kepada warga yang memiliki rumah tidak layak huni. Program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) adalah program PU. di tahun 2019 ada 3 warga desa botekan yang mendapatkan bantuan RTLH yaitu 1) bapak casmudi 2)Ibu Kasmirah 3) Bapak Agus Zainuri. Warga yang mendapatkan bantuan RTLH adalah warga yang telah mengajukan data bantuan rumah tidak layak huni ke simperum dan benar-benar memiliki rumah tidak layak huni.

post

MUSDES II PEMBENTUKAN BUMDes

Pada Tanggal 4 Juni 2017 bertepat di Balai Desa Botekan, Pemerintah Desa Botekan bersama Lembaga – lembaga yang ada di Desa Botekan, seperti LPMD, PKK, BPD, Pengurus RW, Pengurus RT, dan warga serta Pendamping Desa dari Kecamatan Ulujami mengadakan Musyawarah Desa dengan agenda Pembentukan BUMDes Botekan.

Kegiatan dimulai dari sambutan Kepala Desa Botekan dan Pendamping desa. Mereka berpesan, sebagai warga Desa Botekan kita harus tahu akan potensi yang ada di desa Botekan, yang bisa dikelola dan bisa menjadi pendapatan desa.

Sebelum dilaksanakan pemilihan kepengurusan BUMDes, peserta musyawarah menentukan nama untuk BUMDes. Peserta musyawarah akhirnya menyetujui BUMDes Botekan dengan nama “Maju Sejahtera”. Selajutnya dilaksanakanlah Pemilihan sekaligus Pembentukan Kepengurusan BUMDes. Terpilihlah Ido Gunawan, S.Pd sebagai Ketua, Akhmad Mudhofir, A.Ma.Pust sebagai Sekretaris, dan Umi sebagai Bendahara Kepengurusan BUMDes Maju Sejahtera.

Dalam MUSDES ini Pemerintah Desa Botekan juga memperkenalkan Logo untuk BUMDes Maju Sejahtera hasil dari Bryan warga Desa Botekan, dan Peserta musyawarah pun menyetujuinya.

Di akhir musyawarah, Kepala Desa Botekan berharap warga Desa Botekan harus ikut berpartisipasi dan membangun demi kemajuan BUMDes Botekan.

Atikel dari : Akhmad Mudhofir ( TIM Website Desa )

post

PROGRAM KELUARGA HARAPAN ( PKH ) 

IMG-20170111-WA0003Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program bantuan tunai bersyarat kepada keluarga miskin, atau dalam istilah internasional dikenal dengan Conditional Cash Tranfer (CCT). Pogram ini berjalan dibawah Kementrian Sosial yang terselenggara sejak tahun 2007. Di kabupaten Pemalang sendiri  program ini mulai djalankan sejak tahun 2011. Program Keluarga Harapan memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu yang memiliki kategori anak sekolah, balita, ibu hamil, disabilitas, dan lansia. Di desa Botekan jumlah penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) sejumlah  138  kk/keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdiri dari 3orang ibu hamil, 61 anak balita, 105 anak SD, 55 anak SMP, 35 anak SMA, dan 9 orang lansia. Setiap kategori penerima manfaat harus melaksankan kewajibanya masing-masing. Berikut kewajiban kategori penerima manfaat.

1. Ibu hamil memiliki kewajiban untuk memeriksakan kehamilannya ke posyandu (faskes) sebanyak 4 kali dalam 3 trisemester, melahirkan oleh tenaga kesehatan di faskes ( fasilitas kesehatan),  pemeriksaan 2 kali sebelum bayi usia 1 bulan

2. Balita/ anak prasekolah memiliki kewajiban memeriksakan berat badan,imunisasi, dll ke posyandu

3. Anak sekolah harus terdaftar di sekolah/pendidikan kesetaraan, minimal kehadiran 85%

4. Disabilitas berat, yaitu pemeliharaan kesehatan sesuai kebutuhan, pemeriksaan kesehatan dengan kunjungan ke rumah (home care)

5. Lansia 70 tahun ke atas, yakni pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan/kunjungan ke faskes, mengikuti kegiatan sosial

IMG-20170111-WA0001Program Keluarga Harapan di desa Botekan berjalan dengan lancar. Setiap bulan peserta PKH / pengurus rumah tangga mengikuti kegiatan pertemuan kelompok (PK) dengan di dampingi oleh seorang pendamping. Dalam kegiatan pertemuan kelompok tersebut, peserta di berikan wawasan tentang kesehatan, pendidikan, ekonomi/sosial, serta ketrampilan. Kegiatan pertemuan kelompok sangat penting untuk peserta PKH karena dalam kegiatan tersebut peserta diberikan kesempatan untuk saling bertukar pikiran dan mengeluarkan pendapat untuk mencapai solusi terbaik.

Peserta PKH di desa Botekan dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama (RW 01 dan RW 02) terdiri dari 40 KPM, kelompok kedua (RW 03) terdiri dari 35 KPM, kelompok ketiga (RW 04) terdiri dari 36 KPM, kelompok keempat (RW 04 dan RW 05) terdiri dari 27 KPM. Daftar faskes atau fasilitas kesehatan  untuk desa Botekan ada tiga faskes yaitu posyandu Merak, posyandu Cendrawasih,dan posyandu  Merpati. Sedangkan jumlah fasdik atau fasilitas pendidikan ada tiga fasdik yaitu SD Negeri 01 Botekan, SD Negeri 02 Botekan, dan SMP Negeri 5 Ulujami.

Program PKH sangat bermanfaat untuk masyarakat khususnya masyarakat desa Botekan , selain memberikan bantuan tunai program ini sangat memotivasi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih aktif memeriksakan ibu hamil maupun balita ke posyandu, menyekolahkan anak, anak tidak boleh membolos sekolah, dan lain-lain. Karena jika mereka tidak memenuhi kewajiban sebagai peserta PKH, maka bantuan akan dipotong bahkan tidak cairkan sama sekali.

Di desa Botekan sendiri, jumlah siswa sekolah semakin tahun semakin bertambah. Kesadaran akan pendidikan semakin tinggi. Hal ini diharapkan agar kesejahteraan sosial dapat meningkat secara terus menerus dan kesenjangan sosial di desa Botekan semakin menurun serta tingkat kemiskinan dan putus sekolah juga semakin menurun.

Sumber: Petugas PKH

Editor: Akhmad Mudhofir